kievskiy.org

Meski Dilarang FIFA, Polisi Tetap Tembakkan Gas Air Mata saat Kericuhan di Kanjuruhan, Netizen: Nggak Lucu!

Ilustrasi gas air mata polisi saat kericuhan usai laga Arema vs Persebaya, FIFA sudah melarang penggunaannya.
Ilustrasi gas air mata polisi saat kericuhan usai laga Arema vs Persebaya, FIFA sudah melarang penggunaannya. /Twitter @PelatihBart Twitter @PelatihBart

PIKIRAN RAKYAT - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan secara terpaksa menembakkan gas air mata saat suporter Arema FC berbondong-bondong turun ke lapangan.

Akibatnya, sebanyak ratusan orang tewas dalam tragedi di pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.

Nico Afinta mengatakan pada mulanya, pertandingan Arema vs Persebaya berjalan lancar dan aman.

Namun, usai peluit pertandingan berakhir, sejumlah oknum suporter Arema FC merasa kecewa dan meluapkan emosinya dengan memasuki lapangan pertandingan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ikut Berduka, Beri Pesan hingga Kritik Waktu Pertandingan Arema VS Persebaya

Dengan alasan keamanan, petugas yang berjaga lantas memberikan tindakan tegas dengan menembakan gas air mata.

Penggunaan Gas Air Mata Dilarang FIFA

Dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations, gar air mata sebenarnya sudah dilarang.

Ketentuan tersebut tertulis dalam pasal 19 b) berbunyi 'No firearms or crowd control gas shall be carried or used' (senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa serta digunakan).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat