PIKIRAN RAKYAT - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan sebanyak 127 orang tewas dalam tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Nico Afinta mengatakan pada mulanya, pertandingan Arema vs Persebaya berjalan lancar dan aman.
Namun, usai peluit pertandingan berakhir, sejumlah oknum suporter Arema FC merasa kecewa dan meluapkan emosinya dengan memasuki lapangan pertandingan.
Keadaan semakin tidak terkendali, Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan beralih menyerang aparat keamanan.
Petugas keamanan lantas memberikan tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter tersebut.
Buntut tindakan tersebut, netizen ramai-ramai menuding penyebab kericuhan juga disinyalir akibat polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton.
Di akun @polresmalang_polisiadem, netizen mengatakan bahwa yang bertanggung jawab adalah polisi yang menembakkan gas air mata.
"Nggak lucu ngehalau amuk suporter dengan gas air mata," kata netizen.