PIKIRAN RAKYAT – Tragedi Kanjuruhan menjadi persoalan besar. Presiden Jokowi sampai harus turun tangan menindaklanjuti peristiwa memilukan yang merenggut ratusan nyawa tersebut.
Satu pekan pascatragedi, Presiden Jokowi mengumandangkan rencana transformasi sepak bola Indonesia agar tragedi Kanjuruhan tak lagi terjadi di kemudian hari.
Rencana tersebut lahir berkat federasi sepak bola Internasional (FIFA) yang mau membantu memperbaiki cabang olah raga paling populer di tanah air tersebut.
“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” ucap Presiden dalam keterangan pers melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat malam.
Selain itu, Jokowi juga memastikan FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia buntut tragedi yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.
Dalam upaya mentransformasi sepak bola Indonesia, FIFA memberikan lima poin pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah bersama federasi sepak bola Indonesia (PSSI).
Pertama, standar keamanan stadion. FIFA mendorong pemerintah meninjau secara komprehensif sistem keamanan pada seluruh stadion di Indonesia. kemudian penempatan personel keamanan, steward, suporter, dan pemain secara terpisah sepanjang laga.
Kedua, prosedur dan protokol petugas keamanan dan kepolisian. FIFA menyarankan Indonesia untuk memperbaiki protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan kepolisian, petugas keamanan, dan steward berstandar internasional, dengan cara melalukan program pelatihan secara khusus sesuai dengan acara olahraga dalam berbagai format.