/photo/2022/10/20/517807338.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Indonesia belum memiliki obat untuk memulihkan kondisi pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI).
Oleh karena hal tersebut, Kementerian Kesehatan pun akan mendatangkan 200 vial obat Fomepizole injeksi ke Indonesia dari sejumlah negara tetangga.
Nantinya, setiap pasien gagal ginjal akan menerima satu vial obat dengan dosis injeksi sebanyak 1,5 ml.
"Obatnya memang di Indonesia tidak punya. Kemarin didatangkan dari Singapura, saya baru kontak rekan saya Menteri Kesehatan Singapura dan Australia, karena yang paling dekat," kata Menkes, Sabtu, 22 Oktober 2022.
"Satu orang satu vial, ada beberapa kali injeksi tapi bisa cukup satu vial. Supaya cepat kita datangkan dulu. Kalau ada, bisa didatangkan malam ini juga sehingga bisa segera didistribusikan ke rumah sakit," ujarnya melanjutkan penjelasan.
Sebelumnya, Budi mengatakan bahwa obat tersebut telah menjalani proses pengujian. Hasilnya, obat tersebut diketahui dapat memiliki efek positif kepada para pasien dengan memicu perbaikan gejala dan kondisi yang lebih stabil.
Baca Juga: Boy William Bikin Ayu Ting Ting Salah Tingkah ketika Bahas Teman Lama Jadi Pacar
"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," ucapnya.
Sebagai informasi, penyakit gagal ginjal akut yang masif terjadi pada anak-anak di Indonesia ini diduga muncul akibat kandungan Etilen glikol, Dietilen Glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE) yang terkandung di dalam obat sirup.