kievskiy.org

Menkes: di 26 Provinsi Indonesia Ada 245 Kasus Gagal Ginjal Akut

Seorang warga menjaga anaknya yang dirawat dengan dugaan gagal ginjal akut di RSUP Dr.M.Djamil, Padang, Sumatera Barat, Kamis, 20 Oktober 2022.
Seorang warga menjaga anaknya yang dirawat dengan dugaan gagal ginjal akut di RSUP Dr.M.Djamil, Padang, Sumatera Barat, Kamis, 20 Oktober 2022. /Antara/Iggoy el Fitra

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 245 kasus gagal ginjal akut akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) di 26 provinsi di Indonesia.

Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan dari 245 kasus, tingkat kematian mencapai 57,6 persen.

"Per hari ini kasus totalnya ada 245 di 26 provinsi. Delapan provinsi yang berkontribusi atas 80 persen kasus adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara. 'Fatality rate' atau yang meninggal persentasenya dari jumlah kasus 245 ini cukup tinggi yaitu 141 atau 57,6 persen," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin 24 Oktober 2022.

Budi mengatakan, kasus gagal ginjal ini sudah naik dimulai bulan Agustus 2022.

Baca Juga: Jalankan Instruksi Kapolri soal Larangan Tilang Manual, Polda Metro Jaya Gunakan ETLE Mobile dan Statis

Pada Agustus 2022, jumlah kematian naik menjadi 36 kasus dan September 2022 naik jadi 78 kasus. Pada Oktober 2022, menjadi 144 kasus.

"Hasil diskusi kita dengan WHO dan Pemerintah Gambia, ditemukan obat yang namanya 'Fomepizole'. Kita sudah menerima 20 vial dari Singapura, kita menunggu mungkin dari Australia akan masuk 16 vial lagi mungkin malam ini atau besok pagi," tambah Budi.

Obat Fomepizol tersebut, dijelaskan Budi, berhasil memberikan dampak positif bagi pasien anak gagal ginjal.

Diketahui penyebab gangguan ginjal akut tersebut adalah karena patogen yang menjadi cemaran obat sirop bernama Etilen glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat