PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan tidak menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes M Syahril menerangkan bahwa istilah KLB telah diatur dalam Undang-Undang. Status tersebut boleh ditetapkan jika berkaitan dengan penyakit menular.
“Istilah KLB di dalam Undang-Undang Wabah. Kemudian juga Permenkes memang hanya disebutkan sebagai penyakit menular,” kata Syahril dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa 25 Oktober 2022, dikutip dari PMJ News.
Kendati demikian, Kemenkes memastikan penyakit yang menyerang balita tersebut akan ditangani seperti penyakit berstatus KLB.
Baca Juga: WhatsApp Down, Janji Pulihkan Akses di Indonesia: Kami Berupaya Secepat Mungkin
“Dengan kondisi begini, maka kita sudah menyiapkan suatu hal persiapan. Bahwa keadaan ini sama dengan KLB. Cuma namanya saja (tidak ditetapkan, red). Supaya tidak melanggar Undang Undang atau peraturan sebelumnya,” ujar Syahril.
Adapun saat ini Kemenkes sudah menempuh sejumlah langkah untuk menangani kasus gagal ginjal akut dengan berkoordinasi bersama BPOM, pemerintah daerah, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
“Kami ingin menjelaskan bahwa respon cepat dan secara komprehensif itu sudah kita lakukan sebagai respons dalam kasus atau keadaan KLB,” tuturnya.
Sementara itu, lembaga pengawas penyelenggaraan pelayanan publik Ombudsman RI mendorong agar pemerintah menetapkan kasus gagal ginjal akut sebagai KLB agar penyakit tersebut bisa ditangani optimal.