kievskiy.org

Surat Keterangan Domisili Aspal di PPDB, Ganjar Pranowo: Gandeng Polisi karena Masuk Pemalsuan Data

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi PPDB 2020.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi PPDB 2020. /ANTARA/Humas Pemprov Jateng

PIKIRAN RAKYAT - Terindikasi adanya kecurangan dalam PPDB baik dari nilai rapor, sertifikat kejuaraan, khususnya surat keterangan domisili (SKD) asli tapi palsu dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK 2020 di Jawa Tengah mendapat perhatian serius dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Khususnya terkait SKD, Ganjar meminta agar betul-betul diverifikasi  dan divalidasi dengan sebenar-benarnya. Ganjar meminta agar para orang tua tidak ngotot dan ajari anaknya tidak jujur. 

Tak tanggung-tanggung Ganjar bakal memroses hukum masyarakat yang terbukti menggunakan surat keterangan domisili (SKD) asli tapi palsu (aspla) pada PPDB tingkat SMA/SMK 2020 ini.

Baca Juga: Banyak Tes Covid-19 Selama PSBB, Angka Reproduksi Virus Corona di Kota Bandung Menurun

"Soal SKD ini, saya minta dicek secara serius mulai sekarang. Saya ingatkan, tolong jangan ajari anak kita untuk tidak jujur.

Jangan gunakan SKD 'aspal' karena dia tidak tinggal di situ, bukan tidak mungkin kalau ini masif (penggunaan SKD 'aspal', red), saya gandeng kepolisian dan penegak hukum karena ini termasuk pemalsuan data," katanya di Semarang, Selasa 23 Juni 2020.

Ganjar mengungkapkan, berdasarkan laporan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, banyak calon siswa yang menggunakan SKD, khususnya di beberapa sekolah favorit di Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Indonesia Tidak Perlu Impor, Budi Waseso : Stok Beras Cukup

Terkait dengan hal itu, dirinya meminta Disdikbud Jawa Tengah untuk mengerahkan semua guru yang ada di provinsi setempat melakukan validasi dan verifikasi, termasuk diminta menggandeng Disdukcapil untuk memastikan kebenaran SKD itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat