kievskiy.org

Dompleng KK dan SKD Aspal guna 'Ngakali' PPDB, Ganjar Pranowo akan Lapor ke Mendikbud Nadiem Makarim

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.*
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.* /Humas Pemprov Jateng

PIKIRAN RAKYAT - Selain menemukan penggunaan surat keterangan domisili (SKD) asli tapi palsu (aspal), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menemukan modus baru 'ngakali' pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020, yakni modus dompleng kartu keluarga (KK).

Dokumen-dokumen aspal tersebut menyasar ke sekolah favorit.

"Dompleng KK ini telah menjadi modus baru untuk mengakali sistem PPDB. Ironisnya, hal ini telah terjadi sejak tahun lalu," kata Ganjar.

Baca Juga: Belum Satu Bulan Dibuka, Jalan Protokol di Kota Bandung Kembali Ditutup

Modus itu ditemukan Ganjar saat sidak proses PPDB di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Rabu 24 Juni 2020 malam.

Dalam sidak itu, Ganjar menemukan adanya kasus orang Bali yang mendaftarkan anaknya di SMAN 3 Semarang.

Untuk mengakali sistem, orang tua calon siswa menitipkan nama anaknya kepada seseorang yang dekat dengan SMA 3 Semarang.

Baca Juga: Arab Saudi Putuskan Gelar Ibadah Haji Hanya untu Warga Negaranya, Menag: Saya Mengapresiasi

Ia berani cabut berkas anaknya dan memasukkan nama anaknya itu ke KK orang di Semarang tersebut. Meskipun sebenarnya, si anak sedang sekolah dan bersama orang tuanya di Bali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat