PIKIRAN RAKYAT - Eks ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer menyebut bahwa senjata api milik Sambo yang sempat terjatuh bukanlah jenis Glock 17 melainkan HS.
Hal itu diungkap Romer saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin, 31 Oktober 2022.
Awalnya kata Romer, mereka berangkat dari rumah Saguling untuk latihan badminton. Romer mengaku sempat mendengar sambo menelepon.
Baca Juga: Polisi Sebut 50 Penonton Festival Musik Berdendang Bergoyang Pingsan
"Belum, setelah melewati gerbang antara Saguling dan Duren Tiga ada dengar halo halo," kata Romer.
Namun dia tidak mendengar percakapan itu lebih detail. Kemudian Sambo meminta berhenti saat melewati rumah Duren Tiga.
"Bapak minta berhenti, 'berhenti disini' tidak dijelaskan mau ngapain, terus saya turun, saya turun duluan membukakan pintu. Tapi tidak langsung turun, (mobil) sempat jalan lagi, (saya) ditinggal mobil itu sekitar 10 meter. Saya tunggu bapak buka pintu dari dalam dulu baru saya buka," ucapnya.
Setelah itu Sambo keluar dari kendaraan dan disana senjata HS terjatuh. Romer berusaha mengambilkan senjata tersebut namun Sambo sudah lebih dulu mengambil.
"Senjata jatuh, saya sebagai ADC mau mengambil senjata itu, tapi keduluan pak FS, bapak menggunakan sarung tangan warna hitam," ucapnya.