PIKIRAN RAKYAT - Gunakan perahu milik sendiri dengan dasar murni alasan kemanusiaan, sejumlah nelayan di Aceh tergerak hatinya memilih menyelamatkan 94 orang pengungsi Rohingya dari kapal yang telah rusak.
Disebutkan secara detail, ada 94 orang pengungsi Rohingya dengan 30 anak-anak di antaranya diselamatkan oleh para nelayan pada Kamis, 25 Juni 2020.
Meski para pejabat di Lhokseumawe, Aceh masih menolak untuk mengizinkan pengungsi Rohingya mendarat karena khawatir akan penyebaran virus corona, para nelayan ini memberontak keputusan pemerintah tersebut.
Baca Juga: Jadi Daerah Perlintasan, Kota Cirebon Berisiko sebagai Tempat Beredarnya Narkoba
"Ini murni karena alasan kemanusiaan. Kami sedih melihat anak-anak dan wanita hamil terdampar di laut," ungkap nelayan Aples Kuari.
Awalnya kepala polisi setempat, Eko Hartanto mengatakan ingin mengirim kembali pengungsi Rohingya yang sebagian besar Muslim kembali ke laut daripada memberi mereka tempat tinggal sementara.
Hanya saja, sikap kepolisian menjadi lunak usai mendapat aksi protes hingga para pengungsi Rohingya itu sekarang telah diberi tempat tinggal sementara di rumah-rumah pribadi milik warga.
Baca Juga: Cara Aman Lakukan Donor Darah di Tengah Masa Pandemi, Salah Satunya Ikuti Protokol Kebersihan
Selanjutnya, para pengungsi Rohingya akan segera diperiksa oleh staf medis untuk memastikan mereka bebas virus.