kievskiy.org

Di Tengah Hebohnya Aksi Pembakaran Bendera, PDIP Jadi Partai dengan Elektabilitas Paling Tinggi

KONVOI massa PDI Perjuangan, di Jakarta, menuntut pelaku pembakar bendera PDIP ditangkap, Kamis, 25 Juni 2020.*
KONVOI massa PDI Perjuangan, di Jakarta, menuntut pelaku pembakar bendera PDIP ditangkap, Kamis, 25 Juni 2020.* //Antara/Andi Firdaus

PIKIRAN RAKYAT - Aksi pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada unjuk rasa Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Rabu 24 Juni 2020 lalu masih hangat diperbincangkan.

Namun meskipun tengah heboh aksi pembekaran bendera PDIP, survei menunjukkan bahwa elektabilitas PDIP menjadi yang tertinggi dibandingkan partai-partai yang lain.

Elektabilitas PDIP menjadi yang tertinggi ini merupakan hasil survei New Indonesia Research & Consulting.

Baca Juga: Breaking News: Update Kasus Virus Corona di Indonesia per Minggu 28 Juni 2020, Positif 54.010 Orang

"Elektabilitas PDIP masih tertinggi dan meningkat hingga 29,3 persen, membuktikan bahwa PDIP masih kokoh berada di puncak," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu 28 Juni 2020.

PDIP telah memecahkan rekor dalam kontestasi Pemilu di Indonesia. PDIP telah tiga kali memenangkan Pemilu sejak era reformasi. Jumlah suara PDIP pada Pemilu 2019 mencapai 19,3 persen.

Mengenai peta partai politik di Indonesia, Andreas memprediksi tidak akan jauh berbeda dengan hasil perolehan suara di Pemilu 2019.

Baca Juga: Zalnando Semakin Termotivasi Setelah Kompetisi Liga 1 Diputuskan Kembali Bergulir

Setelah PDIP, dua partai lain menyusul yaitu Gerindra dan Golkar di urutan kedua dan ketiga dengan elektabilitas masing-masing 12,5 persen dan 9,7 persen. Perolehan suara sebelumnya hanya terpaut tipis, yaitu 12,6 persen dan 12,3 persen.

Di posisi papan tengah ada PKB (6,8 persen), PKS (5,5 persen), PSI (4,2 persen), NasDem (4,1 persen), Demokrat (3,8 persen), PPP (2,4 persen), dan PAN (1,6 persen). Dalam Pemilu 2019 perolehan suara PKB 9,7 persen, PKS 8,2 persen, PSI 1,9 persen, NasDem 9,1 persen, Demokrat 7,8 persen, PPP 4,3 persen, dan PAN 6,8 persen.

"Dibandingkan hasil Pemilu 2019, hanya PDIP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami kenaikan elektabilitas," tutur Andreas.

Baca Juga: Cirebon Mampu Kendalikan Covid-19, Bersiap Berlakukan New Normal

Padahal dari hasil perolehan suara sebelumnya PSI tidak bisa memiliki wakil di Senayan.

Menurut Andreas, kinerja PSI di tingkat DPRD terbukti efektif sebagaimana PDIP di tingkat nasional.

Di deretan papan bawah ada Perindo (0,9 persen), Berkarya (0,7 persen), Hanura (0,3 persen), PBB (0,2 persen), PKPI (0,1 persen), dan Garuda (0,1 persen). Dalam Pemilu 2019 perolehan suara Perindo 2,7 persen, Berkarya 2,1 persen, Hanura 1,5 persen, PBB 0,8 persen, PKPI 0,2 persen, dan Garuda 0,5 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat