kievskiy.org

Indonesia Diklaim Untung dengan Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, Asal Uang Proyek Disorot

Kereta cepat Jakarta-Bandung.
Kereta cepat Jakarta-Bandung. /Novianti Nurulliah Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Asal uang yang digunakan untuk melaksanakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi sorotan.

Hal tersebut imbas dari ucapan yang diberikan oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi.

Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan jika Indonesia akan mendapatkan keuntungan melalui penerimaan negara dari kereta cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp11,1 triliun sampai Juni 2023.

Sebelumnya, Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan jika ada pembengkakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Juga: Si Kampung, Inovasi dari Papua Barat untuk Pelayanan Masyarakat

Dari perhitungan yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pembengkakan tersebut mencapai Rp21,7 triliun.

Namun, estimasi yang disampaikan BPKP berbeda dengan yang dilaporkan China.

Pemerintah China menyebutkan jika pembengkakan biaya tersebut bukan Rp21,7 triliun, tetapi Rp15,19 triliun.

Pernyataan yang diberikan Dwiyana Slamet Riyadi mengenai Indonesia mendapatkan untung dari pembengkakan tersebut, ditanggapi mantan sekretaris Kementerin BUMN, Muhammad Said Didu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat