kievskiy.org

Peneliti Sebut Orang Jakarta Mau Bersepeda sampai 11 Kilometer jika Pemerintah Fasilitasi

ILUSTRASI fasilitas dok parkir untuk bikeshare di Madrid, Spanyol.*
ILUSTRASI fasilitas dok parkir untuk bikeshare di Madrid, Spanyol.* /AFP/Gerard JULIEN AFP/Gerard JULIEN

PIKIRAN RAKYAT - Maraknya pesepeda di jalan raya masih menjadi sorotan lantaran menjadi fenomena 'baru' bagi kebanyakan orang.

Sayangnya, pengguna sepeda saat ini dianggap masalah bagi sebagian orang. Padahal, moda transportasi itu bisa menjadi alternatif yang murah untuk melawan kemacetan dan polusi.

Bukan cuma murah, menurut peneliti transportasi, banyak orang yang menyatakan bersedia meninggalkan kendaraan bermotor jika pemerintah mengakomodasi kebutuhan para pesepeda.

Baca Juga: Atlet Korea Selatan Bunuh Diri, Pesan pada sang Bunda dan Buku Harian Ungkap Penyebabnya

Hal itu diungkap oleh Rian Wicaksana, Transport Associate dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) saat dihubungi tim Pikiran-Rakyat.com, Selasa 30 Juni 2020 lalu.

Rian mengatakan salah satu persoalan bagi pengguna sepeda ialah kendaraan bermotor yang ugal-ugalan dan tidak taat batas kecepatan, terutama ketika diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Pengendara kendaraan bermotor ini, kalau menurut survei kita kemarin itu tingkahnya cenderung lebih mengebut, dari persepsi mereka," kata dia.

Baca Juga: Gaya Hidup hingga Tekanan Bisa Picu TNI Pakai Narkoba, Polres: Pengedar Senang Anggota Jadi Pengguna

Jaminan keamanan dan keselamatan ketika berada di jalan memang menjadi masalah utama pesepeda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat