kievskiy.org

Produsen Ciu Sampai Ternak Babi Sumber Limbah Bengawan Solo, Ganjar Pranowo Sampaikan Ultimatum

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. /Humas Pemprov Jateng .*/Humas Pemprov Jawa Tengah

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan membawa ke jalur hukum dua perusahaan yang masih  membuang limbah ke Sungai Bengawan Solo.

Ganjar mengultimatum  perusahaan  tersebut untuk memperbaiki pengelolaan limbahnya selama 12 bulan.

"Hari ini terjadi pencemaran lagi, meskipun tidak separah tahun lalu. Selama ini kami sudah berusaha mengendalikan, relatif beberapa komunitas dan usaha kecil seperti pabrik ciu, peternakan babi, tekstil sudah memperbaiki. Tapi, hari ini ketahuan ada beberapa yang masih nekat membuang langsung limbahnya ke sungai," kata Ganjar usai memimpin rapat soal pencemaran Bengawan Solo di Gedung B lantai 5 kantor Gubernur Jateng, Kamis, 9 Juli 2020.

Baca Juga: Curhat pada Raffi Sebelum Ditahan, Vicky Prasetyo: Anak Gue Nggak Harus Ikut Rasakan Penderitan Ini

Dalam rapat lanjut Ganjar, terungkap masih  ada perusahaan  di bantaran sungai Bengawan Solo yang membuang limbahnya langsung ke sungai. Bahkan sebelum rapat, Ganjar mendapat foto bagaimana pembuangan limbah dilakukan langsung ke Bengawan Solo di daerah Blora.

Sudah ada dua perusahaan besar yang sudah dimintai keterangan. "Satu mengaku bahwa memang membuang langsung ke sungai karena ada kerusakan di mesin IPAL nya. Tadi dia mengaku salah dan sedang diperbaiki, satu atau dua hari selesai. Saya tegur keras tadi," terangnya.

Namun, Ganjar masih memberikan kesempatan pada perusahaan-perusahaan tersebut untuk melakukan perbaikan. Apabila tidak segera diperbaiki dan tetap nekat membuang limbah ke sungai, maka dirinya tidak segan untuk menutup pabrik itu.

Baca Juga: Banjir Melanda Sekitar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Amdal Dinilai Buruk

"Maka saya peringatkan mereka, ini sudah masuk bulan ketujuh. Kalau nanti tidak bisa, maka kami ambil tindakan hukum. Karena ini belum ada setahun, jadi saya peringatkan dulu. Tapi kalau besok terjadi lagi (membuang limbah ke sungai), sanksinya langsung saya tutup," ucapnya.

Sementara terhadap  perusahaan lain yang  ada di bantaran Bengawan Solo untuk memperbaiki pengelolaan limbahnya dia memberikan waktu 12 bulan  perusahaan lain .

Apabila selama 12 bulan itu tidak dilaksanakan dan perusahaan tetap membuang limbah ke sungai Bengawan Solo, maka pihaknya tidak segan akan membawa ke jalur hukum.

Baca Juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Tengah Melonjak, Lampaui Angka Nasional dalam Satu Bulan

Membuat Tim Patroli Sungai

Untuk menghindari adanya pembuangan limbah secara langsung ke Bengawan Solo, Ganjar sudah membentuk tim patroli sungai. Tim terdiri dari berbagai unsur, baik dari Pemprov Jateng, Kabupaten/Kota dan Pemprov Jatim.

"Kami sudah sepakat dengan Jatim untuk membuat patroli. Bahkan dari TNI/Polri sudah siap membantu. Tim itu sudah dibentuk, minggu depan saya minta turun semuanya. Masyarakat juga saya minta membantu mengawasi," ucapnya.

Dalam rapat tersebut, diketahui masih ada problem yakni industri kecil yang kesulitan membuat IPAL. Ganjar kemudian meminta di data agar bisa dibantu dari pemerintah.

"Nanti kami bantu, kami carikan metode dan teknologinya agar mereka semua tetap bisa berusaha dan tidak mencemari. Tadi kami juga mengajak Kementerian LHK dan Kementerian Perindustrian dalam rapat, supaya bisa mengetahui peta ini," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat