kievskiy.org

Ketahuan Masih Ada yang Cemari Sungai Bengawan Solo, Ganjar Pranowo: Tetap Nekat maka Pabrik Ditutup

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melihat langsung kondisi terkini aliran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Blora.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melihat langsung kondisi terkini aliran Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Blora. /ANTARA/Humas Pemprov Jateng

PIKIRAN RAKYAT - Jangan nekat cemari Sungai Bengawan Solo dan tidak melaksanakan komitmen yang disepakati bersama pada Desember 2019 lalu, karena jika komitmen dilanggar maka akan hadapi sanksi hukum.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pencemaran kembali terjadi meskipun memang tidak separah tahun lalu. Walau demikian tidak berarti peringatan keras bagi perusahaan-perusahaan yang nekat cemari Sungai Bengawan Solo bisa seenaknya.

Baca Juga: Tahun Ini Kementerian PUPR Salurkan Bantuan Stimulan Sebesar Rp17,5 Juta untuk Setiap RTLH

"Hari ini terjadi pencemaran lagi, meskipun tidak separah tahun lalu. Selama ini kami sudah berusaha mengendalikan, relatif beberapa komunitas dan usaha kecil seperti pabrik ciu, peternakan babi, tekstil sudah memperbaiki, tapi hari ini ketahuan ada beberapa yang masih nekat membuang langsung limbahnya ke sungai," katanya di Semarang, Kamis 9 Juli 2020.

Dalam kesepakatan sebelumnya, Gubernur Ganjar memberikan waktu 12 bulan kepada seluruh perusahaan yang ada di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk memperbaiki pengelolaan limbahnya.

Baca Juga: Persib dalam Sejarah: Satu Tahun Cedera Horor Muhammad Natshir

Apabila selama 12 bulan itu tidak dilaksanakan dan perusahaan tetap membuang limbah ke Sungai Bengawan Solo, maka Gubernur Ganjar akan membawa permasalahan itu ke jalur hukum.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai memimpin rapat soal pencemaran Sungai Bengawan Solo di Gedung B Lantai 5 Kantor Gubernur Jateng di Semarang.

Baca Juga: Persib dalam Sejarah: Satu Tahun Cedera Horor Muhammad Natshir

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat