kievskiy.org

Kronologi Keluarga Korban Gagal Ginjal Akut Lapor Polisi, Rujukan Sempat Ditolak

Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh pada Jumat, 21 Oktober 2022. /Antara/Ampelsa

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu keluarga korban gagal ginjal akut melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.

Mohammad Ripai harus kehilangan anaknya akibat terinfeksi gagal ginjal akut.

Pada awalnya, anak dari Mohamamd Rifai didiagnosis menderita sakit selulitis.

Mohammad Ripai kemudian membara anaknya ke klinik di Tanjung Priok untuk berobat, dan diberi obat salep, antibiotik, dan obat paracetamol sirop yang diproduksi PT Afi Farma.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 9 Desember 2022: Jangan Biarkan Karier Merusak Hubungan Asmara

"Ketika mengonsumsi obat itu kurang lebih tiga atau empat hari, anak itu sakit perut dan muntah-muntah. Kemudian dibawa kembali ke Klinik itu. Hasil dari pemeriksaan dokter tetap dengan sakit kulit selulitis itu," kata kuasa hukum Muhammad Ripai, Christma Celi Manafe.

Setelah dari klinik Tanjung Priok, korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pekerja dan saat di sana mengalami penurunan fungsi ginjal.

Korban kemudian didiagnosis mengalami gagal ginjal akut keesokan harinya dan langsung dirujuk ke beberapa rumah sakit yang lebih besar karena alat yang tidak memungkinkan untuk perawatan di Rumah Sakit Pekerja.

"Pihak RS menyebar rujukan ke beberapa RS. Terus jawabannya ada yang menolak, ada yang belum menjawab. Karena keterbatasan alat, cuma bisa untuk proses pengurasan cairan, karena tubuh anak saya bengkak. Hari Sabtu kami dikasih saran untuk langsung dibawa ke RSCM," ujar Ripai.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat