PIKIRAN RAKYAT – Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh, dan tak hanya diperingati di Indonesia, melainkan seluruh dunia.
Hari Buruh atau May Day ini merupakan momentum bagi para pekerja untuk menyuarakan aspirasinya.
Tak jarang, para pekerja turun ke jalan untuk saling menjaga dan mengingatkan soal perjuangan buruh untuk mendapatkan perlakuan dan upah yang layak.
Peringatan Hari Buruh muncul dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi politis dan hak-hak industrialnya.
Baca Juga: Hari Buruh Internasional: Kontribusi Buruh dalam Kegiatan Ekonomi
Di antaranya hak untuk cuti, hak 8 jam kerja, hak berserikat, hak untuk mendapatkan pesangon, hak untuk kesehatan, dan hak untuk mendapatkan hari libur, hingga kesetaraan upah bagi laki-laki dan perempuan adalah hak yang diperoleh dari perjuangan kaum buruh.
Adanya perkembangan kapitalisme industri pada awal abad ke-19 menjadi penanda perubahan drastis ekonomi politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Pada 1 Mei 1886, 400.000 buruh melakukan mogok kerja dan menggelar demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat.
Baca Juga: Cerita Pilu di Hari Buruh, Berawal Dapat Pesan Singkat yang Berujung PHK Tanpa Pesangon