kievskiy.org

Pilu Dokter di Daerah, Histeris Reaktif Rapid Test Covid-19 hingga Berguling di Lantai Laboratorium

Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Dr. dr Andani Eka Putra M. Sc.
Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Dr. dr Andani Eka Putra M. Sc. /ANTARA/Humas ANTARA/Humas

PIKIRAN RAKYAT - Sudah empat bulan lamanya semenjak pandemi virus corona (Covid-19) dianggap sebagai bencana nonalam oleh pemerintah pada Maret 2020 lalu.

Perkembangan data kasus Covid-19 di Indonesia juga terus menanjak hingga kini.

Per Minggu 18 Juli 2020 kemarin, Indonesia sudah mencatat 84.882 kasus positif Covid-19.

Baca Juga: BIN Tak Lagi Dikoordinasikan Kemenko Polhukam, Ini Penjelasan Mahfud MD

Angka tersebut sudah melewati kasus Covid-19 di Tiongkok, negara pertama yang terdampak pandemi corona, yang kini berada di angka 83.644 kasus.

Selain data, cara penangananCovid-19 Indonesia juga telah mulai berkembang. Dari pelaksanaan tes masif di masyarakat hingga pengadaan alat tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang kian bertambah.

Namun, peningkatan kualitas dan pengadaan alat tes PCR ini sepertinya belum dirasakan di setiap daerah.

Baca Juga: Jadwal Premier League Hari Ini: Laga Krusial Bournemouth hingga Pertarungan Tottenham vs Leicester

Bahkan, ada dokter yang histeris lantaran tak mampu mendapatkan tes PCR di kotanya sendiri, meski dirinya reaktif rapid test Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat