kievskiy.org

Bertahan di Gunung Erola, 400 Warga Maluku Ketakutan Pulang Pascagempa

Ilustrasi. 400 warga warga Desa Watuwey, Kecamatan Dawera-Dawelor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku dilaporkan masih mengungsi digunung meski peringatan dini tsunami telah dihentikan.
Ilustrasi. 400 warga warga Desa Watuwey, Kecamatan Dawera-Dawelor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku dilaporkan masih mengungsi digunung meski peringatan dini tsunami telah dihentikan. /Pixabay/sasint Pixabay/sasint

PIKIRAN RAKYAT - Gempa berkekuatan magnitudo 7,9 menghantam wilayah Maluku Tenggara Barat pada Selasa, 10 Januari 2023. Guncangan dahsyat yang mengguncang wilayah timur Indonesia itu membuat masyarakat sekitar panik.

Terlebih selang beberapa waktu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul terjadinya gempa tektonik akibat subduksi di Laut Banda.

Selain gempa, warga sekitar Kabupaten Kepulauan Tanimbar dilaporkan khawatir setelah munculnya fenomena langka yakni terbentuknya pulau baru di permukaan laut.

Ketakutan warga Maluku kabarnya belum usai meski BMKG telah menghentikan peringatan dini tsunami selang dua jam setelah gempa.

Baca Juga: Roundup: Ditangkap KPK, Gubernur Papua Lukas Enembe Diterbangkan ke Jakarta 

Pada Rabu, 11 Januari 2023 warga Desa Watuwey, Kecamatan Dawera-Dawelor, Kabupaten Maluku Barat Daya diberitakan masih mengungsi di Gunung Erola yang letak geografinya 200 meter dari permukaan air laut.

Mereka bertahan dari kemarin meski belum ada bantuan darurat datang dari pihak mana pun.

"Mereka bertahan seadanya dan untuk saat ini belum ada bantuan darurat dari mana pun, dan ada sekitar empat warga yang mengalami luka ringan dan satu orang menderita luka agak berat," ujar Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten MBD James R. Likko.

Diperkirakan sedikitnya ada 400 orang yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua masih trauma dan enggan pulang ke rumahnya setelah keluar peringatan dini tsunami.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat