kievskiy.org

Sedekade Jadi WNI, Chanee Kalaweit Akui Tak Menyesal dan Selalu Berjuang Perbaiki Alam Indonesia

Chanee Kalaweit (kiri) dan keluarganya.
Chanee Kalaweit (kiri) dan keluarganya. /Instagram @chaneekalaweit Instagram @chaneekalaweit

PIKIRAN RAKYAT - Aktivis lingkungan Chanee Kalaweit mengaku selalu bangga menjadi warga negara Indonesia (WNI) meski berdarah asli Prancis. Chanee merupakan pendiri Yayasan Kalaweit yang bergerak sejak tahun 1998 silam.

Chanee Kalaweit yang bernama lengkap Aurelien Francis Brule merupakan pria kelahiran Prancis yang mantap menjadi WNI pada tahun 2012 demi dedikasi untuk alam Indonesia.

Chanee Kalaweit, dengan menjadi WNI, mengaku lebih leluasa mengupayakan aksi penyelamatan satwa-satwa liar asli Indonesia dari kepunahan.

Adapun pengakuan Chanee Kalaweit soal perasaan menjadi WNI selama lebih dari satu dekade terungkap dalam unggahan akun Twitternya, @kalaweit, baru-baru ini.

Baca Juga: Pesan Ridwan Kamil Jelang Tahun Politik: Ada Contoh, Kita Makin Krisis Hidup dan Lingkungan

"Tidak pernah (menyesal) satu kali pun. (Saya malah) bangga dan senang," ujar Chanee.

Bahkan, Chanee mengaku tak pernah patah semangat untuk memperbaiki alam Indonesia meski terkadang mendapat perlakuan rasisme akibat penampilan dirinya yang seperti orang bule.

"Setiap orang yang buat aku kesulitan di Indonesia, berkata rasis, tidak pernah buatku patah semangat untuk berjuang demi alam Indonesia," ujar suami dari Nur Pradawati itu.

Ditegaskan Chanee, nasionalisme yang dimilikinya sebagai WNI dapat terwujud lebih baik termasuk dengan menyadari kekurangan negaranya dan berupaya membantu memperbaiki.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat