kievskiy.org

Roundup: Penyelidikan Kerusuhan PT GNI Digelar, Pemda Berharap Tak Ada Diskriminasi Antara TKI dan TKA

Ilustrasi bentrokan.
Ilustrasi bentrokan. /Pixabay/Fajrul_Falah Pixabay/Fajrul_Falah

PIKIRAN RAKYAT – Pekerja PT Gunbuser Nickel Industri (PT GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah melakukan unjuk rasa pada Sabtu, 14 Januari 2023 lalu. Bukan tanpa alasan, para pekerja tersebut menuntut perusahaan memenuhi hak-hak mereka atas upah, aturan PHK, hingga K3.

Unjuk rasa yang dilakukan para pekerja PT GNI tersebut justru berakhir ricuh, hingga menyebabkan dua orang yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) China tewas. Dalam unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut, para pekerja melakukan pengrusakan, pembakaran dan penjarahan.

Pada Senin, 16 Januari 2023 kemarin, polisi langsung mengamankan 71 orang yang dinilai menjadi penyebab kerusuhan di PT GNI terjadi. Namun Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa sebanyak 17 orang ditetapkan jadi terangka.

“Beberapa pelaku pengrusakan saat ini sudah diamankan kurang lebih ada 71 yang telah diamankan dan 17 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Listyo Sigit, dikutip dari Antara.

Baca Juga: 17 Orang Ditetapkan Tersangka dalam Bentrokan Pekerja Lokal dan Asing di PT GNI Morowali Utara

Penyebab utama kerusuhan ditengarai karena adanya provokator yang menyulut emosi para pekerja. Disebutkan juga bahwa ada TKA yang melakukan pemukulan terhadap tenaga kerja Indonesia yang membuat rekan-rekannya marah.

“Ada masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan dan kemudian muncul viral seolah-olah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI sehingga ini yang memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian menyebabkan terjadi penyerangan,” ujar Listyo Sigit.

Kasus kerusuhan yang berujung maut ini sedang menjadi sorotan banyak pihak mulai dari Kapolri, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Listyo mengumumkan bahwa Presiden ingin pelaku kerusuhan di PT GNI bisa diusut tuntas, dan ditindak tegas.

Selain itu Jokowi juga berharap kasus tersebut bisa diungkap seterang-terangnya, serta tidak ada keberpihakan yang condong pada kubu tertentu. Saat ini sudah ada 77 orang yang diperiksa, sehingga sisa 46 karyawan yang belum diperiksa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat