kievskiy.org

Pengamat: Golkar Berpeluang Kuasai Pulau Jawa dengan Bergabungnya Ridwan Kamil, tapi Belum Tentu untuk Pilpres

Ridwan Kamil, kader Partai Golkar yang menjabat Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Pemilu.
Ridwan Kamil, kader Partai Golkar yang menjabat Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Pemilu. /Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky Pradila

PIKIRAN RAKYAT – Pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Firman Manan, menyebutkan Partai Golkar mempunyai sejumlah keuntungan dengan bergabungnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ia menyebut salah satunya, partai beringin itu berpeluang “menguasai” Pulau Jawa dan DKI pada Pemilu 2024.

Firman mengaku melihat skema menarik usai bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar. Dia mengatakan nantinya Ridwan Kamil bisa didorong untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta, sedangkan posisi Gubernur Jabar akan diisi oleh Dedi Mulyadi.

Disebutkannya, sosok Dedi Mulyadi dinilai menjadi tokoh yang sangat potensial menggantikan Ridwan Kamil, jika pada mendatang Emil ditarik maju di DKI Jakarta. Sebab, seusai hasil survei elektabilitas pada November 2022 lalu, Dedi Mulyadi berada di peringkat kedua setelah Ridwan Kamil.

Selain itu, ditambah dengan kembalinya mantan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (Pakde Karwo) ke Partai Golkar, yang tentu akan berdampak signifikan bagi Golkar. Dengan peluang-peluang ini, kata dia, maka potensi Partai Golkar menguasai Pulau Jawa dan DKI Jakarta semakin kuat.

Baca Juga: Viral Ibu-ibu Terlindas Kendaraan Taktis TNI di Purwakarta, Terungkap Kronologi dan Kondisi Terkini Korban

"Bergabung nya Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu bisa membuat Golkar menguasai kepemimpinan di Pulau Jawa," kata Firman Manan, saat dihubungi dari Karawang, Kamis, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Lebih lanjut, kata dia, merapatnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar menambah kader potensial selain Dedi Mulyadi. Ia menilai kalau Emil berpotensi maju pada Pilkada DKI Jakarta sebab sosoknya sebagai pemimpin perkotaan terbukti pernah sukses membangun dan menata infrastuktur Kota Bandung.

Namun demikian, jika Ridwan Kamil diproyeksikan pada Pilpres 2024, Firman tak bisa menjamin suara Partai Golkar bisa naik. Pasalnya, pemilih saat ini, lebih dominan melihat figur dibandingkan melihat partainya.

Baca Juga: KPK Tegaskan Tak Ada Pelanggaran HAM dalam Penanganan Lukas Enembe, Singgung Aturan Hukum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat