kievskiy.org

Soal Vaksin Covid-19 Booster Kedua, Epidemiolog Sebut Kelompok Rawan Harus Jadi Prioritas

Ilustrasi vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pixabay/Geralt

PIKIRAN RAKYAT – Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman menilai kebijakan pemberian vaksin Covid-19 booster kedua untuk masyarakat umum adalah bentuk penguatan perlindungan setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dicky mengatakan booster Covid-19 kedua tersebut dilandasi dengan kepentingan untuk memproteksi masyarakat. Pasalnya, saat ini varian yang dihadapi adalah subvarian baru dari Omicron yang dinilai bisa untuk menembus antibodi.

"Booster kedua juga dilandasi dengan kepentingan untuk memberikan proteksi lebih pada publik karena yang kita hadapi ini adalah subvarian baru dari Omicron yang efektif sekali menembus benteng antibodi," katanya, Rabu, 25 Januari 2023.

"Maka bekal vaksinasi booster ini menjadi sangat penting," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: 8 Tips War Tiket Konser NCT Dream The Dream Show 2 in Jakarta, Jangan sampai Kehabisan!

Menurut Dicky pemberian vaksin booster kedua tersebut perlu dilakukan untuk masyarakat Indonesia. Pasalnya, sebagian masyarakat Indonesia telah menerima vaksin booster pertama.

Lebih lanjut, Dicky pun mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun rencana pemberian vaksin booster kedua. Hal tersebut dilakukan agar pemberian vaksin tersebut dapat terlaksana dengan baik. 

Selain itu, Dicky juga menilai pelaksanaan pemberian vaksin booster kedua harus dilakukan secara merata.

"Hal ini untuk memastikan tidak ada kendala dalam distribusi vaksin, tidak ada kendala dalam ketersediaan sarana prasarana maupun SDM vaksinatornya," ucapnya.

Baca Juga: Polisi Telusuri Aset Wowon Cs: Sudah Terdata, tapi Masih dalam Pendalaman

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat