PIKIRAN RAKYAT - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengeluarkan pendapat terkait kasus kecelakaan yang menimpa Muhammad Hasya Atallah Saputra. BEM UI menyesalkan status tersangka yang ditetapkan pada Hasya.
Dalam penjelasannya, BEM UI bahkan menjelaskan kasus yang melibatkan kepolisian seperti ini sudah cukup banyak. Tapi institusi tersebut cenderung menutup-nutupi apa yang sebenarnya terjadi.
Soal kematian Hasya, BEM UI menyatakan keluarga korban bahkan sempat diintimidasi oleh pihak kepolisian. Bahkan pihak polisi disebut meminta agar Keluarga Hasya tak memperpanjang kasus tersebut karena posisi korban yang lemah.
"Sudah banyak contoh, bahwa kasus yang beririsan dengan Institusi Polri selalu ditutup-tutupi korban maupun keluarganya mengalami intimidasi. Hingga penyelesaian yang semua mereka sendiri," kata BEM UI dalam unggahan di akun Twitter @BEMUI_official pada Minggu, 29 Januari 2023.
Baca Juga: Melaju ke Final Indonesia Masters 2023, Chico Aura Tantang Jonatan Christie
BEM UI juga membawa contoh bahwa banyak kasus yang terjadi pada pihak kepolisian berakhir dengan tidak jelas. Salah satunya adalah kasus Ferdy Sambo.
"Mulai dari kasus Sambo, Tragedi Kanjuruhan, dan masih banyak lagi. Hal ini juga kembali terjadi pada kasus Alm. Hasya," ucap BEM UI kembali.
Kronologi Kecelakaan Hasya
Peristiwa yang merenggut nyawa Hasya terjadi pada 6 Oktober 2022. Orangtua Hasya menyebut putranya akan pulang ke kos, namun saat berada di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Hasya oleng dan jatuh.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Unggah Foto Kebaya Bersama Boy William, Kedekatan dengan Bilqis jadi Sorotan
Kondisi hujan membuat Hasya harus menghindari lubang di jalan. Karena licin dan tak bisa mengendalikan motornya, Hasya terjatuh. Saat itu melintas kendaraan Pajero Sport dari arah berlawanan dan menabrak mahasiswa UI tersebut hingga meninggal.