PIKIRAN RAKYAT – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dirinya tak ingin selalu dikait-kaitkan dengan kontestasi politik jelang Pemilu 2024, soal calon presiden dan wakilnya (capres-cawapres) atau koalisi partai politik (parpol).
Usai menghadiri Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta, ia meminta sejumlah kalangan untuk memisahkan pekerjaannya sebagai kepala negara dengan gejolak Pilpres.
"Kan itu urusannya partai, urusan koalisi. Urusan kandidat capres-cawapres itu urusannya partai atau gabungan partai. Apa urusannya Presiden?" kata Jokowi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 1 Februari 2023.
Jokowi mengutarakan hal tersebut sebagai jawaban untuk cecar pertanyaan soal apakah pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bersinggungan dengan Anies Baswedan.
Baca Juga: Bikin SIM Akan Pakai Scan Wajah, Polisi Ingin Berantas Calo
Pasalnya, partai politik tersebut sudah secara gamblang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres usungan bagi Pemilu 2024.
Jokowi menegaskan pekerjaan istana begitu banyak sehingga tak ada waktu luang mengintervensi kontestasi politik menuju 2024. Baiknya, kata Jokowi, kebiasaan mengaitkan pemerintah dengan persaingan capres-cawapres segera dihentikan.
"Jangan sering dihubung-hubungkan dengan Istana, dikit-dikit dengan Istana. Istana pekerjaannya banyak," kata Jokowi.
Meski enggan dihubung-hubungkan dengan persoalan tersebut, tak berarti Jokowi menutup mata sepenuhnya. Terbukti, dalam beberapa kesempatan Jokowi kerap melontarkan komentar dukungan kepada sejumlah tokoh.