kievskiy.org

BPS Ungkap Faktor Penyebab Naiknya Harga Beras, Singgung Soal BBM

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /Pixabay/ allybally4b

PIKIRAN RAKYAT – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa beras mengalami kenaikan harga pada awal tahun 2023 ini. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan terdapat faktor yang mempengaruhi kenaikan harga beras dan gabah.

Kenaikan harga yang terjadi pada Januari 2023 ini disebut lebih tinggi dibandingkan dengan Januari 2022. Margo Yuwono menjelaskan, kenaikan harga itu bisa terjadi lantaran faktor biaya produksi yang naik. 

Selain itu, Margo Yuwono juga menyinggung soal kenaikan harga BBM yang ia sebut menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi kenaikan harga beras dan gabah pada tahun ini.

“Nah di antaranya, itu lebih disebabkan karena biaya produksi yang naik, karena beberapa ongkos produksi, seperti tadi saya sampaikan ya, upah buruh pertanian naik, ini juga bisa juga karena dampak kenaikan BBM dan juga beberapa komponen biaya produksi itu juga terjadi kenaikan, jadi lebih disebabkan karena ongkos produksi,” katanya, dikutip pada Kamis, 2 Februari 2023.

Baca Juga: Rayakan Valentine Day, Kebun Binatang AS Ajak Pengunjung Beri Nama Kecoa dengan Nama Mantan

“Tadi saya sampaikan ya, di NTUP juga ada faktor pemicu, indeks biaya produksi yang meningkat disebabkan juga karena kenaikan upah ya, upah pekerja, itu juga mendorong kenaikan di ongkos produksi,”  ujarnya melanjutkan.

Margo Yuwono pun meminta agar pemerintah dapat memperhatikan manajemen stok dan rantai distribusi pangan pokok, termasuk beras agar harganya bisa terkendali.

“Dengan begitu saat tidak musim panen, maka ketersediaan bahan pangan pokok masih mencukupi dan harga bisa terkendali,” ucapnya.

Baca Juga: Simak Cara Cek Pengumuman PPPK 2022 dan Sanggah Hasil Seleksi di sscasn.bkn.go.id 2022

Inflasi month-to-month pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen yang mayoritas disumbangkan oleh komoditas pangan, dengan rincian yaitu; beras memberi andil 0,07 persen, cabai merah 0,04 persen, ikan segar 0,04 persen, dan cabai rawit 0,03 persen pada Januari 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat