PIKIRAN RAKYAT – Sebuah video keributan antara pelanggan warung bakmi di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat yang memarkirkan mobilnya di depan rumah milik seorang warga viral di media sosial. Pemilik rumah marah lantaran tak bisa mengeluarkan kendaraannya.
Dalam video yang beredar, pemilik rumah menegur pelanggan bakmi dan memvideokannya. Namun si pelanggan bakmi disebut tak mau memindahkan kendaraannya dan malah memaksanya kembali ke rumah.
“Saya videoin biar ada buktinya, saya minta tolong ya buat dipindahin aja, masih banyak parkiran lain, ada Perda Nomor 3 tahun 2020,” ucap perekam video tersebut.
Momen tersebut terjadi di wilayah Jalan Kramat Kwitang 1H, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu, 28 Januari 2023 lalu. Perekam menyebut tukang parkir yang bekerja di warung bakmi tersebut sering mengarahkan pelanggan parkir di depan rumahnya.
Baca Juga: Viral Anak DPRD Wajo Aniaya Juru Parkir hingga Sempoyongan, Polisi Ambil Sikap
Terlihat jalan di wilayah tersebut sangat sempit, dan makin sempit saat dipenuhi mobil yang parkir di bahu jalan. Perekam video tersebut mengaku telah melaporkan ke pihak JAKI tapi respons yang diberikan lambat.
Perekam video merasa sangat kesal lantaran tak hanya kali ini saja, namun berkali-kali depan rumahnya dijadikan parkiran. Si perekam mengaku sering mengingatkan dengan cara halus hingga sering berteriak, namun tak digubris.
“Jujur ya gue udah capek banget sama orang-orang yang parkir di depan rumah gue, gue udah kasih tahu baik-baik mereka gak dengerin, gue teriak-teriak mereka gak dengerin. Dan ini udah parah banget, mereka mengaku salah tapi gak mau pindahin (mobil),” kata sang perekam.
Lalu apakah parkir di bahu jalan legal? Dan apa hukuman bagi pemilik kendaraan yang parkir sembarangan di depan rumah warga? Berikut ini Pikiran-Rakyat.com rangkum soal sanksi parkir sembarangan di depan rumah warga.