kievskiy.org

Pemerintah Targetkan Nol Kematian Demam Berdarah pada 2030, Pakar: Perlu Vaksin

Ilustrasi nyamuk demam berdarah.
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. /Pexels/Jimmy Chan

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia menargetkan nol kasus kematian akibat demam berdarah (Zero Dengue Death) pada tahun 2030. Adapun, untuk menuju nol kasus tersebut, pemerintah pun menargetkan angka kasus demam berdarah jadi kurang dari 49 per 100.000 penduduk pada 2024.

"Hal ini bisa diwujudkan melalui upaya promotif dan preventif. Kami terus mengkampanyekan peningkatan kesadaran, pencegahan vektor dan tentunya mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti vaksinasi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, Minggu, 5 Februari 2023.

Untuk menangani kasus demam berdarah tersebut, pemerintah diketahui ikut menggandeng pemangku kepentingan terkait vaksinasi demam berdarah. Salah satu pihak yang dimaksud itu adalah perusahaan biofarmasi dari Jepang.

Hal serupa, terkait soal vaksinasi demam berdarah juga disampaikan oleh salah satu dokter spesialis penyakit dalam Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM. Ia menyarankan agar vaksinasi demam berdarah  dapat dilakukan untuk seluruh kelompok umur. Pasalnya, seluruh kelompok umur sama-sama memiliki risiko demam berdarah.

Baca Juga: Eks Sekjen: Sangat Terbuka Ruang NasDem Meninggalkan Anies Baswedan

Menurutnya, vaksinasi demam berdarah tersebut merupakan langkah pencegahan yang juga dapat menurunkan risiko infeksi demam berdarah, tanpa terkecuali pada orang dewasa berusia 19-45 tahun.

"Tidak hanya anak-anak, orang dewasa juga perlu mendapatkan vaksinasi demam berdarah. Berbagai faktor seperti kondisi tubuh yang buruk bisa membuat sistem antibodi pada orang dewasa seseorang menurun," ujarnya.

Sukamto menyebut bahwa vaksinasi dapat mendorong sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi. Adapun, antibodi itu nantinya dapat mengenali hingga melawan kuman penyebab penyakit.

Berdasarkan keterangan Sukamto, penderita demam berdarah dalam tiga tahun terakhir paling tinggi merupakan masyarakat yang berada pada golongan umur 15-44 tahun. Ia pun mengatakan, jika demam berdarah tak segera ditangani, maka akan membuat kondisi penderitanya semakin memburuk hingga menyebabkan kematian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat