kievskiy.org

Modus Mafia Beras Dibongkar Bulog: Beli Rp8.300, Dijual Rp12.000

Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras. /Pixabay/lightluna94

PIKIRAN RAKYAT – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap modus yang diterapkan mafia beras dalam menaikkan harga. Mafia, kata Budi, memanfaatkan momentum program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk membeli beras murah, kemudian mengemasnya kembali dan menjualnya dengan harga premium.

Pria yang akrab disapa Buwas itu menyampaikan, beras tersebut berasal dari impor 500 ribu ton beras pada akhir Desember 2022 yang lalu. Beras yang diimpor dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan itu merupakan beras dengan kualitas premium yang dijual di bawah harga pasar yakni Rp8.300. Namun, harga yang sudah diturunkan itu tidak terasa di masyarakat.

“Harga beras tetap mahal. Naluri saya sebagai mantan polisi, saya bilang pasti ada pelanggaran,” sebut Budi Waseso seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 10 Februari 2023.

Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar di 30 Kecamatan

Berangkat dari dugaan itu, Budi Waseso langsung melakukan sidak. “Itu kenapa pada saaat itu saya sidak dadakan tidak direncanakan sehingga saya menemukan pelanggaran itu (di Pasar Induk Beras Cipinang). Seperti persis hari ini ditemukan Polda Banten,” sebut Budi Waseso.

Menurut temuan pihak kepolisian, para mafia membeli beras Bulog di bawah harga pasar yakni Rp8.300 melalui program Stabilisasi Pasokan Pangan, kemudian mengemas kembali beras tersebut dengan kemasan premium berbagai merek untuk dijual kembali dengan harga Rp12.000.

“Di sisi lain pengusahanya ini mendapat untung luar biasa, dia tidak mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, kemampuan masyarakat membeli. Mereka hanya mencari keuntungan dan memanfaatkan operasi beras Bulog yang kita laksanakan massif untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya,” kata Buwas.

Satgas Pangan Polda Banten menangkap tujuh tersangka yang diduga terlibat dengan jaringan mafia beras. Sekira 350 ton beras yang diamankan Polda Banten dijual ke Atambua dan diselundupkan ke Timor Leste.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat