kievskiy.org

Panglima TNI Sebut Tak Bisa Lakukan Operasi Militer pada KKB Pimpinan Egianus Kogoya

Ilustrasi senjata api dalam operasi militer.
Ilustrasi senjata api dalam operasi militer. /Unsplash/thdef

PIKIRAN RAKYAT - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan bahwa upaya penyelamatan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens, tidak bisa dilakukan dengan cara operasi militer. Menurut Yudo, masyarakat Papua akan terkena dampak buruk jika pecah konflik kerusuhan antara pihak aparat dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Panglima TNI, lantas menegaskan penerapan cara persuasif yang lebih diutamakan dalam misi penyelamatan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu.

Adapun cara persuasif yang digunakan aparat gabungan TNI-Polri dalam misi penyelamatan pilot Susi Air, adalah dengan mengedepankan peran pemerintah daerah, tokoh adat, dan tokoh masyarakat di Papua.

"TNI tidak bisa selesaikan masalah ini dengan cara militer karena ini dalam situasi damai, dan di Papua ini ada masyarakatnya juga. Jangan sampai masyarakat ini terdampak," ujar Panglima TNI Yudo Margono dalam pernyataan pada Rabu, 22 Februari 2023.

Baca Juga: Ayah Korban Penganiayaan Anak Pejabat DJP Tak Akan Damai: Keluarga Pelaku Semalam Datang

Lebih lanjut, negosiasi dengan pihak KKB lewat peran masyarakat setempat terus dilakukan aparat gabungan, seraya memberikan pengamanan di daerah terdampak KKB.

"Kita harus melaksanakan dengan negosiasi. TNI utamakan tokoh-tokoh daerah dan tokoh masyarakat," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal).

Bagi Panglima TNI, KKB pimpinan Egianus Kogoya hanya sebuah kelompok kecil serupa preman yang tidak seharusnya dibesar-besarkan.

"Ini kelompok kecil, jangan terlalu dibesar-besarkan. Kelompok itu kayak preman," ujarnya menyampaikan imbauan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat