kievskiy.org

Jokowi Instruksikan Jajarannya Cari Negara Alternatif Selain Australia untuk Impor Daging Sapi

Ilustrasi sapi.
Ilustrasi sapi. /Pexels/Kat Smith

PIKIRAN RAKYAT – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan menterinya untuk menjaga ketersediaan bahan pangan jelang bulan Ramadhan yang akan dimulai pada pekan ketiga Maret 2023. Instruksi tersebut disampaikan orang nomor satu di Indonesia itu dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 24 Februari 2023.

Keterangan tersebut turut diungkapkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Mentan menjelaskan jika dalam rapat tersebut, Jokowi memeriksa satu per satu terkait komoditi pangan.

"Hari ini (Jumat, 24 Februari 2023) Bapak Presiden mengumpulkan kita dalam rapat terbatas, terdiri dari Pak Menko, menteri bahkan Kapolri dan unsur-unsur terkait termasuk Bulog. Bapak Presiden secara detail mencoba mengecek satu per satu dari 12 komoditi yang ada," katanya, dikutip pada Sabtu, 25 Februari 2023.

"Mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur, gula, khususnya dalam rangka ketersediaan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang akan datang,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Sempat Menduga Orangtua Bharada E Disandera

Dalam rapat terbatas tersebut, Jokowi juga disebut membahas soal impor daging sapi. Presiden Indonesia itu memberikan instruksi kepada jajarannya untuk mencari negara alternatif yang dapat dijadikan sebagai sumber impor daging sapi. Sebagai informasi, Indonesia selama ini selalu bergantung dari Australia terkait daging sapi.

Instruksi Jokowi tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Menurut keterangan Arief, Jokowi pun mengingatkan kembali soal harga daging sapi Australia yang sempat naik pada 2-3 tahun lalu.

"Beliau menyampaikan (agar) ada alternatif negara untuk country origin sapi (selain) dari Australia ini," ucapnya.

Baca Juga: Chelsea Masih Terpuruk, Graham Potter Terima Ancaman Pembunuhan

"Kemudian (sekarang) sudah mulai turun, tapi apabila kondisi seperti ini (terjadi lagi), harusnya disandingkan dengan 'country origin' yang lain, supaya fair," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat