kievskiy.org

Said Didu: Gaya Hidup Hedonis adalah Racun bagi Para Pejabat

Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2005-2010, Said Didu menyebut gaya hidup hedonisme sebagai 'racun' bagi para pejabat. Hal itu disampaikan, setelah ramai sorotan untuk mantan pejabat Pajak, Rafael Alun Trisambodo.

"Saya ingin menyatakan, sumber segala kebobrokan aparat dan ASN adalah karena gaya hidup mereka yang hedon," ucapnya, Minggu, 26 Februari 2023.

"Gaya hidup hedonis adalah racun bagi seorang pejabat, karena itulah yang menyebabkan dia menikmati jabatan, memanfaatkan jabatan untuk dirinya," kata Said Didu menambahkan.

Dia kemudian menyoroti bagaimana lahirnya gaya hidup hedonisme para pejabat. Pasalnya, pada saat Soeharto menjabat sebagai Presiden, orang-orang yang bekerja di Pemerintahan tidak bertingkah seperti itu.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Mario Dandy, Kenapa Marak Anak Pejabat Bertindak Arogan?

"Gaya hidup hedonis ini kan lahir setelah reformasi, ingat menteri-menteri Pak Harto dulu tuh nggak ada yang hedonis. Sampai menteri yang paling berkuasa, paling lama, dan basah, Soebroto, apakah dia gaya hidupnya mewah-mewah? Nggak," tutur Said Didu.

"Emil Salim, yang masih hidup sekarang, biasa-biasa saja. Nggak ada yang ini (mencolok)," ujarnya menambahkan.

Said Didu pun menyebut, penyebab adanya gaya hidup hedonisme di antara para pejabat adalah karena adanya voorijder atau Polisi pembuka jalan. Hal itu membuat orang-orang 'berebut' ingin menjadi pejabat.

"Saya pelajari, penyebabnya sebenarnya adalah mobil 'ngiung-ngiung' di jalan itu. Jadi penyebab semua ini menurut saya adalah gara-gara aturan protokoler, sehingga orang semua ingin menjadi pejabat," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat