PIKIRAN RAKYAT – Identitas para pelaku penganiayaan, yang berimbas pada kerusuhan di Wamena hingga tewaskan 10 orang warga kini telah dikantongi Kepolisian Resor Jayawijaya.
Penyerangan pada dua lokasi di Distrik Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, tersebut diketahui terjadi Minggu malam, 26 Februari 2023.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Polisi Mathius Fakhiri mengabarkan, saat ini polisi masih terus mendalami kasus tersebut. Sejumlah nama pelakunya sudah berhasil diidentifikasi penyidik.
"Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan berita yang tidak bertanggung jawab atau hoaks," kata Kapolda Mathius Fakhiri saat dihubungi, pada Senin, 27 Februari 2023.
Baca Juga: Bharada E Mendekam di Lapas Salemba, LPSK Pertimbangkan Aspek Pengamanan
Dari keterangan Mathius, kasus penyerangan terhadap warga sipil di Wamena berlangsung di Jalan Suci dan Jalan Sanger. Adapun dua korban terluka imbas kejadian ini, antara lain Laude Deti (42) dan Esra Surbakti (39). Keduanya sudah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Wamena.
Di Jalan Sanger selaku salah satu tempat kejadian perkara (TKP), pelaku meninggalkan sepeda motor dengan nomor polisi (nopol) PA 2107 dan sebuah parang. Kedua barang bukti saat ini sudah diamankan pihak berwajib.
"Para pelaku penganiayaan tidak ada kaitannya dengan kasus kerusuhan yang terjadi pada Kamis, (23 Februari 2023)," ujar Kapolda.
Kronologi Kerusuhan Wamena yang Tewaskan 10 Orang
Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Adi Prabowo mengatakan, insiden itu berawal sekira pukul 12.30 WIT. Pada saat itu, mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma karena diduga akan melakukan penculikan anak.