kievskiy.org

Soal Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Gubernur NTT: Tidak Maksa, tapi Kalau Menolak, Silakan Pindah Sekolah

Ilustrasi anak sekolah, Gubernur NTT Viktor Laiskodat memerintah siswa SMA dan SMK masuk jam 5 pagi.
Ilustrasi anak sekolah, Gubernur NTT Viktor Laiskodat memerintah siswa SMA dan SMK masuk jam 5 pagi. /Antara/Raisan Al Farisi Antara/Raisan Al Farisi

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat buka suara setelah banyaknya gelombang penolakan jam masuk sekolah menjadi pukul 5 pagi.

Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan tidak pernah memaksa orangtua untuk mengikuti kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi. Pasalnya, sejauh ini hanya ada 5 SMA dan 5 SMK yang mampu melakukan kebijakan ini, yakni SMA Negeri 1 Kupang, SMA Negeri 2 Kupang, SMA Negeri 3 Kupang, SMA Negeri 6 Kupang, SMA Negeri 5 Kupang, SMK Neri 5 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMK Negeri 3, SMK Negeri 2, dan SMK Negeri 1 Kupang.

"Kita tidak perlu semua sekolah, tapi kita perlu 2 sekolah. Pertama SMA 1, kedua SMA 6," kata Viktor dalam pidatonya, di Kupang, Rabu 1 Maret 2023.

Laiskodat meminta orangtua siswa yang menolak kebijakan itu memindahkan anaknya ke sekolah lain. "Yang tidak mau, tidak dipaksa. Monggo geser kasih keluar anaknya," katanya.

Baca Juga: Usai Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, Pemprov NTT Buat Aturan Baru: Warga Wajib Jalan Kaki Demi Kendalikan Inflasi

Ia dengan tegas menolak jam 5 pagi masih dikategorikan subuh. "Banyak orang menyatakan 'itu pagi buta!' Hey! lihat baik-baik matahari terbit di NTT itu 5.48," ucapnya.

"Dulu waktu nenek moyan mulai berubah ributnya besar," kata dia.

Ditegaskannya, Gubernur NTT akan bekerja sama dengan beberapa lembaga yang dirasa mampu membuat para siswa tersebut masuk ke perguruan tinggi negeri seperti, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada, hingga Harvard University.

Dengan begitu, para siswa pun ke depannya sudah siap saat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat