PIKIRAN RAKYAT - Kecelakaan yang dialami oleh anggota komunitas motor gede (moge) yang tengah mengadakan touring sedang ramai dibicarakan di media sosial. Pasalnya, beberapa kali rombongan moge itu terekam melakukan pelanggaran lalu lintas.
Dalam video yang viral di sosial media, rombongan moge terlihat melanggar lampu lalu lintas yang sedang berwarna merah dan markah jalan berupa garis utuh berwarna kuning memanjang yang seharusnya tidak dilewati demi keselamatan.
Peraturan terkait fungsi dan arti markah jalan sendiri tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 tentang Markah Jalan.
Merujuk pada peraturan itu, pengendara moge yang viral di media sosial tersebut tak hanya melanggar lampu lalu lintas, tetapi juga terlihat melanggar markah membujur yang berupa garis utuh berwarna kuning.
Garis utuh memiliki arti sebagai pembatas dan pembagi jalur di jalan raya, sehingga pengendara dilarang melintasi garis tersebut (mendahului pengendara lain dengan melanggar garis utuh).
Sementara itu, untuk warna kuning pada garis utuh yang terlihat dalam video dan foto kecelakaan pengendara moge yang viral di media sosial itu merupakan tanda bahwa jalan itu adalah jalan nasional.
Jalan tersebut wewenangnya berada di bawah naungan pemerintah pusat langsung melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), hal itu berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
Diketahui, pengendara moge yang terlibat dalam tabrakan dengan sebuah bus itu dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian.