kievskiy.org

Menkop UKM Ajak Masyarakat Cintai Produk Dalam Negeri di Tengah Maraknya Thrifting

Ilustrasi thrifting.
Ilustrasi thrifting. /Pixabay/Angelsover

PIKIRAN RAKYAT – Maraknya thrifting atau penjualan pakaian bekas impor dinilai membuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terkena imbasnya yang tentunya merugikan. Oleh karena hal tersebut, Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki pun mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai produk lokal dengan membeli dan mengonsumsinya.

Keterangan tersebut disampaikannya dalam agenda diskusi media di Kantor KemenKop UKM di Jakarta, Senin, 13 Maret 2023.

“Saat ini telah banyak produk-produk fesyen lokal dengan kualitas tinggi yang tidak kalah dengan brand dan produk luar negeri kenamaan,” katanya, dikutip pada Selasa, 14  Maret 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Teten menyatakan jika pihaknya menolak keras masuknya pakaian bekas impor ke Tanah Air, termasuk sepatu bekas impor yang turut diperjualbelikan.  Teten mengatakan bahwa pihaknya ingin melindungi produk lokal, terutama yang banyak diproduksi pelaku UMKM.

Baca Juga: Apa Itu Virus Zombi? Berikut Penjelasannya Menurut Ilmuwan

“Kita ingin melindungi produk dalam negeri terutama di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang sekarang sudah banyak diproduksi oleh pelaku UMKM di tanah air,” ujarnya.

Menurutnya, adanya penyelundupan barang-barang bekas di tengah gerakan mencintai, membeli dan mengonsumsi produk dalam negeri itu pun tentu tidak selaras dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

“Saat ini kami terus mendorong masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri melalui kampanye BBI yang telah digaungkan Presiden sejak tahun 2020,” ucapnya.

Baca Juga: Kebangkitan Asia di Hollywood, Everything Everywhere All at Once Mendominasi Piala Oscar 2023

Berdasarkan penjelasan Teten, sejumlah hal yang menyebabkan adanya aktivitas thrifting adalah fenomena supply dan demand. Jika supply thrifting produk impor dapat dihentikan, maka nantinya juga akan berpengaruh kepada kondisi pasar. Kemudian, produk dalam negeri pun dapat mengisinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat