kievskiy.org

Tips Thrifting alias Membeli Pakaian Bekas, Salah Satunya Perhatikan Kebersihan Toko

Calon pembeli memilih pakaian impor bekas di Pasar Senen, Jakarta, Jumat 8 Juli 2022. Penjualan baju impor bekas masih banyak diminati masyarakat karena selain harganya lebih murah, secara kualitas juga masih layak pakai, meski adanya larangan dari pemerintah terkait impor pakaian bekas.
Calon pembeli memilih pakaian impor bekas di Pasar Senen, Jakarta, Jumat 8 Juli 2022. Penjualan baju impor bekas masih banyak diminati masyarakat karena selain harganya lebih murah, secara kualitas juga masih layak pakai, meski adanya larangan dari pemerintah terkait impor pakaian bekas. /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT – Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Arini Widodo, SpKK membagikan sejumlah tips untuk memilih pakaian bekas atau biasa disebut dengan thrift agar dapat terhindar dari infeksi. Adapun, infeksi yang dimaksudkan tersebut bisa disebabkan oleh virus, jamur, bakteri, dan tungau.

Pertama, Arini Widodo menyarankan agar masyarakat yang hendak membeli pakaian bekas untuk memperhatikan kebersihan toko. Apakah tokoh tersebut mengutamakan kebersihan barang-barang yang mereka jual atau tidak.

"Perhatikan, apakah toko tersebut mengutamakan kebersihan barang-barangnya atau tidak," katanya, Jumat, 3 Maret 2023.

Menurut Arini, mengetahui pemilik sebelumnya dari pakaian bekas yang akan dikenakan pun disebut lebih baik. Contohnya, adik yang akan menggunakan pakaian bekas dari kakaknya, dan sebagainya.

Baca Juga: Kenapa Rhoma Irama Dijuluki Raja Dangdut Indonesia? Simak Perjalanan Kariernya Selama 62 Tahun

Selain itu, Arini pun meminta masyarakat memperhatikan pakaian tersebut, apakah terdapat noda yang menempel atau tidak. Termasuk, noda yang disebabkan oleh kotoran, bercak darah, dan lainnya. Masyarakat juga diminta memastikan pakaian bekas yang akan dibeli itu sudah dicuci terlebih dahulu.

"Cium baunya, dari situ bisa menentukan apakah pakaian itu sudah dicuci atau belum. Jangan beli yang belum dicuci karena bisa saja ada agen infeksi yang menempel di situ," ucapnya.

Tips lainnya yaitu menghindari membeli pakaian bekas tertentu, seperti pakaian dalam, handuk, selimut, sprei, dan topi bekas dari toko. Pasalnya, sejumlah barang tersebut memiliki peluang yang lebih besar sebagai media penularan penyakit.

Selain soal kebersihan, Arini juga menyarankan agar masyarakat memilih pakaian yang ukurannya pas dengan badan. Ia pun meminta agar calon pembeli pakaian bekas tidak memaksakan ukuran lantaran hal itu bisa menjadi sebuah masalah di kemudian hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat