kievskiy.org

Bos Pertamina: Depo Plumpang Tidak Mungkin Dipindahkan Sekarang

Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023.
Foto udara permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan, Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, tidak dapat dipindahkan secara terburu-buru. Dia mengatakan, penyebabnya adalah Depo Plumpang masih berkontribusi pada 15 persen suplai BBM Nasional, khususnya untuk 19 kota/kabupaten. Tak hanya menyuplai ke 19 Kota/Kabupaten, tapi juga 22 kota Kabupaten untuk elpiji.

"Kita tidak mungkin menutup ataupun memindahkan hari ini karena Plumpang ini mengcover 15 persen dari stok nasional yang menyuplai tadi, 19 kota/kabupaten untuk BBM," sebut Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Komisi VII DPR, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023.

Nicke menyebutkan, rencana pemindahan Depo Plumpang ke Tanah Pelindo di Kalibaru Tanjung Priok baru siap pada 2-3 tahun mendatang. Adapun untuk membangun terminal baru juga membutuhkan waktu. Maka dari itu, dia bilang, sangat penting menjaga operasional di Plumpang dan keamanan warga sekitar.

Baca Juga: Insiden Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Disinggung Saat Pembukaan Rapat Paripurna DPR

“Seperti yang pernah beberapa kali juga di kita bahas di ruangan ini mengenai transisi energi, maka Pertamina sejak tiga tahun lalu itu sudah merencanakan untuk membangun terminal tambahan yang kita sebut multiple plus terminal di Kalibaru," sebutnya.

Nicke juga menegaskan, buffer zone tidak hanya akan dilakukan di TBBM Plumpang saja, tetapi juga di beberapa daerah khususnya terminal BBM di kota-kota besar.

“Jadi pembangunan buffer zone tidak boleh berhenti di Plumpang kalau kita ingin menghindari insiden ini. Untuk itu, Pertamina tidak mungkin jalankan sendiri di daerah ada RT RW dan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan buffer zone,” sebutnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat