PIKIRAN RAKYAT - Fatma Lestari selaku Guru Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menerangkan pandangannya mengenai kebakaran depo Pertamina Plumpang. Menurutnya, saat ini investigasi terkait penyebab terjadinya ledakan dan kebakaran tersebut adalah hal yang mesti dilakukan terlebih dahulu.
"Yang pertama bukan mengetahui penyebab secara langsung, misalnya karena adanya gangguan teknis atau adanya sumber api," kata wanita yang juga merupakan Kepala Disaster Risk Decution Center (DRRC) UI pada Selasa, 14 Maret 2023.
Meski demikian, menurutnya, perlu mengetahui alasan kejadian tersebut terjadi, sistem yang masih kurang, atau perlu dilakukan ditingkatkan seperti apa.
Lebih lanjut Fatma menegaskan, harus mengetahui mengapa ledakan dan kebakaran bisa terjadi, serta apa penyebab langsung ledakan dan kebakaran itu.
Baca Juga: 7 Jam Diperiksa KPK, Andhi Pramono: Saya Tidak Pernah Pamer Kekayaan
Jika dirunut ke belakang, menurut Fatma pada 2007 pihaknya bersama dengan perwakilan dari Pertamina sudah melakukan analisis risk assessment di salah satu tangki Depo Plumpang.
Pihak Pertamina saat itu merekomendasikan pembuatan buffer zone atau jarak yang cukup antara depo dengan pemukiman warga.
Sementara untuk jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax, amannya berada di angka 50 meter, namun sebaiknya lebih baik berjarak 100 meter. Selain itu, kali yang berada di sekitar depo juga harus terpisah.
Dugaan Penyebab Kebakaran
Di samping itu, Fatma pun memperkirakan alasan terjadinya kebakaran dan ledakan di Depo Pertamina Plumpang.