kievskiy.org

Milenial Bea Cukai Dipanggil Usai Laporkan Pelanggaran Registrasi IMEI Buat KPK 'Naik Pitam'

Ilustrasi ruang interogasi.
Ilustrasi ruang interogasi. /Pixabay/pealaniesodium

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuding pemanggilan terhadap milenial bea cukai telah mencederai semangat sistem pengaduan pelanggaran atau whistle blower system. Pasalnya, mereka melaporkan tindak pelanggaran yang dilakukan puluhan pegawai Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Laporan tersebut mengenai pelanggaran registrasi IMEI yang dilakukan puluhan pegawai Bea Cukai Kemenkeu. Kasus itu terbongkar, berawal dari surat terbuka yang dibuat oleh Milenial Bea Cukai.

Surat tersebut berisi isu nasional atas dugaan pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif oleh Direktorat Bea Cukai selama periode Januari hingga Desember 2022. Dalam surat terbuka itu, milenial Bea Cukai Kualanamu berharap agar semua kebobrokan dan pelanggaran yang terjadi, termasuk penyelewengan serta potensi kerugian negara atas pelanggaran petugas bea cukai dapat terungkap.

Akan tetapi, kabarnya, saat ini milenial Bea Cukai Kualanamu dipanggil oleh seksi kepatuhan internal. Segala email dan telepon genggam mereka diperiksa untuk mengetahui penyebar surat terbuka tersebut.

Baca Juga: Terbongkarnya Pelanggaran Registrasi IMEI di Bea Cukai: 21 Pegawai Terbukti Bersalah, Pengadu Ikut Dipanggil

"Pemanggilan itu tidak sesuai dengan semangat WBS (Whistle Blower System) yang telah dijalin dengan KPK jika dilakukan untuk menyalahkan insan bea cukai milenial," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Sabtu, 25 Maret 2023.

Pihaknya berharap, tindakan Unit Kepatuhan Internal Kementerian Keuangan tersebut bertujuan untuk mencari dan menemukan kebenaran atas apa yang sebelumnya disampaikan oleh insan yang menamakan diri bea cukai milenial itu. Dia meminta, unit kepatuhan internal memahami substansi keberadaannya selaku pihak yang bertugas memastikan kepatuhan pada norma dan kebenaran.

Oleh karena itu, KPK berharap unit kepatuhan memanggil dalam rangka mendalami kebenaran. Bukan sebaliknya, mereka yang dipanggil justru dibungkam atau bahkan dihukum. Padahal, mereka menyampaikan apapun dugaan penyimpangan yang terjadi di internal Bea Cukai.

"Sekali lagi mari kita jadikan momentum ini untuk memperbaiki bukan malah berjalan mundur menutup penyimpangan. Setiap kebenaran yang diungkapkan harus ditindaklanjuti dengan semangat untuk menyelesaikan dan memperbaiki," tutur Nurul Ghufron.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat