PIKIRAN RAKYAT – Pakaian bekas impor menjadi satu komoditas terlarang di Indonesia, buntut larangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tempo hari. Polri makin ketat awasi wilayah perairan demi mencegah masuknya pakaian bekas impor ke Tanah Air.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan membenarkan hal tersebut. Ia memastikan pihaknya akan berkolaborasi bersama sejumlah pihak dalam pengetatan pengawasan tersebut.
“Upaya yang dilakukan Polri antara lain, yang pertama mengoptimalisasi pengawasan di pintu-pintu masuk Indonesia yang bekerja sama dengan stakeholder terkait pengamanan wilayah perairan dan pelabuhan,” ujar Ramadhan dalam keterangan yang dikutip Selasa, 28 Maret 2023.
Tak hanya optimalisasi pengawasan, menggandeng Direktorat Bea dan Cukai serta Kementerian Perdagangan, Polri juga memastikan akan menindak tegas para importir jika ditemukan mencederai ketetapan pemerintah.
Baca Juga: Belum Ada Laporan Piala Dunia U20 Dibatalkan, Timnas Indonesia Tetap Lakukan Persiapan
Ramadhan juga mengabarkan kepada masyarakat, untuk bersiap menerima sejumlah program edukasi, terkait bahayanya pakaian bekas, terutama sebagai media penularan virus atau penyakit dari luar negeri.
“Memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat agar menghindari pembelian pakaian bekas dari luar negeri karena selain berpotensi menyebarkan penyakit,” ucapnya.
Kelonggaran bagi Pedagang Kecil
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk memberi sedikit celah kelonggaran bagi pengecer atau pedagang kecil yang menjual pakaian bekas impor. Alhasil, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membolehkan mereka berjualan sementara Ramadhan berlangsung hingga Lebaran 2023 nanti.
Baca Juga: Pengumuman SNBP 2023 Hari Ini, Ada 143.805 Siswa Lolos Dapat Dicek Lewat 39 Link Berikut