kievskiy.org

Sri Mulyani Diundang Terpisah, Tak Bisa Hadir di RDP Bersama Mahfud MD dan Kepala PPATK pada Rabu Besok

Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul. /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT – Komisi III DPR RI akan menggelar rapat dengar pendapat bersama Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada Rabu, 29 Maret 2023 besok. Rapat dengar pendapat tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sebagai ketua Komite TPPU, dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana selaku Sekretaris Komite TPPU.

Rapat dengar pendapat (RDP) tersebut dilakukan untuk membicarakan dugaan transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan. Transaksi tersebut diungkap ke publik oleh Mahfud MD dan Kepala PPATK.

Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyebutkan bahwa pertemuan tersebut juga jadi momen ‘ngabuburit’ menjelang buka puasa. DPR akan meluruskan tudingan tersebut agar tak makin liar.

“Rapat besok Rabu jam 15.00 di sini. Sambil ngabuburit toh? Ngabuburit untuk sampai buka puasa nanti. Itu akan men-clear-kan angka Rp349 triliun transaksi gtersbeut,” ucap Bambang Pacul.

Baca Juga: Soal Piala Dunia U20, Mahfud MD: Tidak Ada Hubungan dengan Israel hingga Palestina Merdeka!

“Ini baru ketua dan kepala. Ketu aitu tadi, Ketua Komite TPPU dan Kepala PPATK,” katanya menambahkan.

Bambang Pacul juga mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani tidak akan hadir dalam pertemuan Rabu, 29 Maret 2023. Sri Mulyani akan diundang setelah RDP dengan Ketua Komite TPPU dan Kepala PPATK.

Menkeu disebut juga berhalangan hadir pada RDP Rabu, 29 Maret 2023. Bambang dan Sri Mulyani pun sudah berkomunikasi.

“Jadi, besok itu diundang, tetapi (Sri Mulyani, red) sudah komunikasi untuk tidak hadir dulu karena pakai data equal treatment tadi, setelah nanti dari dua ini (Ketua Komite TPPU dan Kepala PPATK) ada indikasi-indikasi,” kata Bambang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat