kievskiy.org

Shane Lukas Minta Maaf dan Doa, Keluarga Korban: Tak Ada Empati dan Damai

Tersangka Shane Lukas (kiri), Mario Dandy Satrio (kanan), dan pemeran pengganti tersangka AG (tengah) dalam rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap CDO.
Tersangka Shane Lukas (kiri), Mario Dandy Satrio (kanan), dan pemeran pengganti tersangka AG (tengah) dalam rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap CDO. /Antara/Rivan Awal Lingga

PIKIRAN RAKYAT – Keluarga CDO (170) yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy dan kawan-kawannya angkat bicara usai muncul surat permintaan maaf dari salah satu tersangka, Shane Lukas (19).

Shane Lukas dikabarkan meminta maaf berkaitan dengan aksinya bersama Mario Dandy yang menyebabkan CDO mengalami cedera parah pada otak pada 20 Februari 2023 lalu dan hingga kini masih dirawat secara intensitf di rumah sakit.

Pihak keluarga CDO yang diwakili Alto Luger menyatakan permintaan maaf pelaku penganiayaan berat itu dianggap tidak memiliki empati kepada korban.

"Surat yang tidak ada empatinya, karena yang pertama surat itu dikirimkan tanggal 14 Maret, jadi sudah hampir sebulan D berada di ICU," kata di Jakarta, Selasa 28 Maret 2023.

Baca Juga: Shane Lukas Mengemis Pengampunan dan Bantuan Doa saat David Berjuang untuk Pulihkan Kondisi

Tak hanya itu, Alto menyebut surat itu menyertakan permintaan doa Shane Lukas kepada pihaknya agar ia bisa kuat dalam menghadapi kasus penganiayaan yang kini masih diselidiki pihak kepolisian tersebut.

Dilansir dari laman Antara, menurut Anto, tidak tepat jika Shane meminta keluarga korban mendoakan pelaku sehingga ia mengecap Shane tidak berempati.

"Keluarga menanggapi adalah proses hukum tetap maju, tidak ada damai, dan tidak ada maaf," ujarnya.

Keluarga CDO sebut ada upaya pembangunan opini

Baca Juga: AG Punya Peluang Diversi, Kejagung Pastikan Penanganan Berbeda dengan Mario Dandy dan Shane Lukas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat