kievskiy.org

Roundup: Siklon Herman Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia, Berikut Daftar Wilayah yang Berpotensi Terdampak

Ilustrasi siklon tropis surigae.
Ilustrasi siklon tropis surigae. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Kemunculan siklon tropis Herman memengaruhi cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia. Diperkirakan akibat siklon tersebut akan membuat sejumlah daerah mengalami cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang hingga gelombang tinggi di perairan.

Untuk diketahui, Siklon Herman merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis ini mencapai 150 hingga 200 km. Siklon ini terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunya suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26,5 derajat celcius.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemunculan siklon terjadi sejak 29 Maret – 4 April 2023. Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut Siklon Herman berada di wilayah samudra Hindia sebelah selatan Banten pada 30 Maret 2023, dengan titik 14,4 lintang selatan dan 103,0 bujur timur dengan kecepatan angin maksimum 5 knot (sekira 101,86 km/jam) dengan tekanan udara minimum sebesar 987 milibar (mb).

"Diperkirakan intensitas siklon tropis Herman menurun dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah timur-tenggara menjauhi Indonesia," kata Guswanto.

Baca Juga: Usai Gempa dan Banjir, Cianjur Kini Diterjang Angin Puting Beliung: 32 Keluarga Terpaksa Mengungsi

Selain itu, Guswanto juga menyebut dampak siklon herman di Indonesia tak bisa disepelekan. Dia menjelaskan bahwa ada potensi gelombang 1,25-2,5 meter di perairan selatan Jawa Timur, Teluk Lampung, dan perairan Bengkulu. Tak hanya itu, ada pula potensi gelombang 2,5 hingga 4 meter di sejumlah wilayah.

Deretan wilayah yang diprediksi terkena gelombang itu adalah Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur, Teluk Lampung bagian selatan, perairan barat Pulau Enggano, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan barat Lampung, dan perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.

Sementara itu, Ahli Klimatologi di Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, menyebut ada potensi dampak mengerikan dari fenomena alam tersebut.

Baca Juga: 33 Warga Kotawaringin Timur Keracunan, 1 Dilaporkan Tewas

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat