kievskiy.org

Jepang Diprediksi Bakal Kekurangan 11 Juta Tenaga Kerja pada 2040

Ilustrasi pekerja.
Ilustrasi pekerja. /Pixabay/MarkoLovric

PIKIRAN RAKYAT – Sebuah studi menyebut bahwa Jepang akan menghadapi kekurangan tenaga kerja hingga lebih dari 11 juta jiwa pada 2040. Studi tersebut menggarisbawahi tantangan ekonomi yang bakal dihadapi Negeri Sakura karena populasinya yang menua dengan cepat.

Menurut studi lembaga think tank independent Recruit Works Institute, populasi usia kerja di Jepang diperkirakan merosot tajam mulai tahun 2027. Jika dibandingkan dengan 2022, pasokan tenaga kerja diramalkan akan menyusut sebesar 12 persen pada 2040.

Meskipun nantinya permintaan tenaga kerja tetap stabil, pasar tidak bisa memenuhi pasokan yang dibutuhkan.

Pemerintah Jepang saat ini menjadikan polemik penurunan angka kelahiran sebagai isu prioritas. Perdana Menteri Fumio Kishida mengkhawatirkan soal keruntuhan masyarakat akibat jumlah kelahiran bayi yang terus memecahkan rekor terendah.

Baca Juga: Pengusaha Diminta Taati Aturan THR 2023, Tidak Boleh Bayar Dicicil

Demi mencegah dampak kekurangan tenaga kerja, Kishida menjanjikan anggaran sebesar 7,6 miliar USD untuk melatih pekerja berketerampilan tinggi dalam lima tahun mendatang.

Kendati demikian, negara berpenduduk 126 juta jiwa ini sudah mulai merasakan efeknya, apalagi populasi usia kerja diprediksi hanya akan tersisa 59,8 juta jiwa pada 2040.

Studi ini menjelaskan bahwa kekurangan tenaga kerja akan cenderung terasa pada sektor padat karya seperti transportasi, konstruksi, dan pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Zulhas Ungkap Alasan Ketum NasDem dan PDIP Tak Hadiri Acara Silaturahmi Ramadhan Bareng Jokowi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat