PIKIRAN RAKYAT - Ukraina murka usai Rusia mengambil alih kepemimpinan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sejak Sabtu, 1 April 2023. Sang Presiden, Volodymyr Zelensky menyebutnya sebagai langkah yang tidak masuk akal dan merusak.
"Sayangnya, kami... memiliki beberapa berita yang jelas tidak masuk akal dan merusak," ucapnya dalam pidato.
"Tembakan Rusia telah menewaskan seorang anak laki-laki berusia lima bulan pada hari Jumat (31 Maret 2023), dan pada saat yang sama Rusia memimpin Dewan Keamanan PBB. Sulit membayangkan apa pun yang membuktikan lebih banyak kebangkrutan total lembaga-lembaga semacam itu," tutur Volodymyr Zelensky menambahkan.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut kepresidenan Rusia di Dewan Keamanan PBB sebagai "tamparan di wajah masyarakat internasional". Voodymyr Zelensky mengatakan, sudah waktunya untuk perombakan umum lembaga-lembaga global, termasuk Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga: Ukraina Tanggapi Rencana Rusia Pindahkan Senjata Nuklir ke Belarusia
"Reformasi jelas diperlukan untuk mencegah negara teroris, dan negara lain yang ingin menjadi teroris, dari menghancurkan perdamaian," ucap Voodymyr Zelensky.
Senada dengan sang presiden, Dmytro Kuleba juga marah dengan fakta bahwa negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu akan memimpin dewan yang tanggung jawab utamanya adalah menjaga perdamaian internasional. Apalagi, saat ini Rusia masih melakukan invasi ke Ukraina.
"Negara yang secara sistematis melanggar semua aturan dasar keamanan internasional memimpin sebuah badan yang misinya hanya untuk menjaga dan melindungi keamanan internasional," ujarnya.
"Perubahan kepemimpinan itu merupakan lelucon April Mop terburuk di dunia," kata Dmytro Kuleba menambahkan.