PIKIRAN RAKYAT - PO (53) salah satu korban tewas dukun pengganda uang di Banjarnegara, sempat mengirim pesan kepada keluarganya sebelum dibunuh. Ia berpesan apabila dalam beberapa hari kedepan tidak ada kabar terbaru darinya, supaya mendatangi rumah dukun tersebut dengan didampingi aparat.
Pesan tersebut dikirimkan PO lewat aplikasi chat WhatsApp kepada anaknya bernama SL. Ketika itu PO masih hidup dan mengabarkan dirinya sedang berada di rumah TH alias Mbah Slamet (dukun pengganda uang Banjarnegara) pada 24 Maret 2023.
Kepada SL, PO berpesan jika sampai hari Minggu, 26 Maret tidak pulang, SL dan GE (kedua anak PO) diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet dengan didampingi bantuan dari aparat.
Atas dasar laporan GE, petugas kepolisian Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan. Selang beberapa hari berselang atau pada Sabtu 1 April 2023, polisi menemukan PO sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Baca Juga: Elon Musk Ubah Logo Twitter, Dari 'Burung Biru' Berubah Wujud jadi 'Anjing'
Jasad PO ditemukan terkubur di jalan setapak menuju Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Ia dibunuh dengan cara diberi minuman yang sebelumnya telah dicampur Potassium Sianinda (potas).
Berdasarskan hasil pemeriksaan terhadap dukun pengganda uang di Banjarnegara, PO dibunuh karena terus menerus menagih uang yang sebelumnya dijanjikan akan berlipat ganda.
Mbah Slamet yang merasa kesal lalu membunuh PO. Dalam hal ini, dukun palsu itu menjanjikan akan melipatgandakan uang yang disetorkan PO sebesar Rp70 juta menjadi Rp5 miliar.
Sementara itu laporan GE kepada polisi, menjadi pemicu terkuaknya jejak kejahatan Mbah Slamet. Dukun palsu itu pernah membunuh banyak korban sebelumnya.
Baca Juga: Mbah Slamet Janjikan Rp5 M dengan Modal Rp70 Juta, Polisi Dalami Kasus Dukun Palsu Banjarnegara