kievskiy.org

Rumah Mewah di Duren Sawit Diisi 20 WNA Penipu Jaringan International, Mengaku Polisi hingga Jual Elektronik

Ilustrasi rumah mewah.
Ilustrasi rumah mewah. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Polisi mengungkap sindikat penipuan jaringan internasional yang melibatkan puluhan Warga Negara Asing (WNA). Mereka diringkus di sebuah rumah mewah di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pengungkapan kasus berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan banyaknya WNA melakukan aktivitas mencurigakan di wilayahnya. Aparat pun langsung turun tangan mendatangi lokasi pada Selasa, 4 April 2023.

“Oleh karena itu kami melaksanakan penyelidikan dan benar di waktu hari Selasa tanggal 4 April 2023 sekitar jam 10.00 WIB, kami melaksanakan pengecekan dan penindakan di tiga lokasi,” tutur Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro di Mabes Polri Jakarta, Rabu, 5 April 2023.

Mereka pun berhasil menggagalkan tindak pidana penipuan menggunakan media komunikasi Telecom Fraud yang melibatkan 55 WNA asal Asia Timur. Dari 55 WNA, sekitar 20 pelaku diamankan di rumah mewah di Jalan Selat Batam B10 Nomor 14 Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca Juga: Tipu Ratusan Mahasiswa IPB, Siti Aisyah Divonis Tiga Tahun Enam Bulan Penjara

Kemudian ada juga yang diamankan di Jalan Pejaten Barat 4 Nomor 43A, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Terakhir, di Jalan Sawo 2 Nomor 71 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dari ketiga tempat kejadian perkara tersebut, petugas mengamankan 55 orang WNA yang terdiri atas 50 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Di lokasi penindakan juga terdapat 6 orang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja mengurus kebutuhan harian para WNA.

Akan tetapi, penyidik belum bisa memastikan status warga negara para WNA tersebut, karena tidak mampu memperlihatkan paspor sebagai identitas diri wna yang berada di Indonesia. Mereka pun masih melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi.

“Kalau dilihat namanya adalah nama warga negara asing di daerah China. Namun kami belum bisa memastikan karena para pelaku ini sampai sekarang belum kami dapatkan paspornya,” kata Djuhandhani Rahardjo Puro.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat