kievskiy.org

Gerhana Matahari Hibrida Diprediksi Akan Terjadi di Indonesia, Catat Tanggalnya

Ilustrasi gerhana Matahari.
Ilustrasi gerhana Matahari. /Pexels/George desipris

PIKIRAN RAKYAT – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa pada 20 April 2023 mendatang, Indonesia akan mengalami gerhana Matahari hibrida. Fenomena tersebut cukup langka, namun masyarakat diimbau tidak melihatnya dengan mata telanjang.

Selain itu, BRIN berharap momen ini dimanfaatkan untuk penelitian oleh berbagai disiplin ilmu terkait.

Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging mencontohkan, peneliti disiplin ilmu hayati bisa meneliti apakah gerhana matahari hibrida berpengaruh terhadap perilaku makhluk hidup. Sedangkan peneliti ilmu sosial dapat melakukan studi etnoastronomis, terkait budaya yang timbul akibat adanya gerhana.

“Adanya momen ini membawa kesempatan untuk melakukan kolaborasi lintas disiplin,” tutur Sungging dalam Gelar Wicara Gerhana Matahari Hibrida 2023, dikutip dari situs resmi BRIN.

Baca Juga: Viral Anak Badak Putih Afrika di Taman Safari Diberi Nama Ramadani Jumat Agung

Gerhana Matahari hibrida terjadi saat ada fenomena gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin terjadi di suatu daerah dalam waktu bersamaan.

Gerhana yang akan terjadi pada 20 April mendatang diperkirakan berlangsung selama 3 jam 5 menit jika diamati dari Biak. Jika diamati dari Jakarta, durasi hanya berlangsung 2 jam 37 menit dengan persentase tertutupnya matahari sebesar 39 persen.

Peneliti dari BRIN akan melakukan pengamatan dari Biak Numfor yang posisinya tepat dalam lintasan gerhana matahari. Terdapat 3 hal yang menjadi fokus pengamatan, yaitu riset korona, dampak terhadap ionosfer, dan perubahan kecerlangan.

“Ionosfer menjadi penting karena sangat berdampak pada akurasi GPS dan juga terkait komunikasi maritim yang menggunakan kanal HF (High Frequency). Kami akan melihat pada saat terjadinya gerhana ini ada gangguan atau tidak,” kata Sungging menjelaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat