PIKIRAN RAKYAT - Gerhana matahari hibrida akan menghiasi langit Indonesia pada 20 April mendatang. Dosen Astronomi Institut Teknolog Bandung (ITB) Permana W. Premadi mengatakan, fenomena tersebut adalah peristitwa yang jarang terjadi dan Indonesia beruntung bisa menyaksikannya.
"Peristiwa yang jarang dan tentunya Indonesia beruntun sekali bisa mendapatkan gerhana matahari total," ujar Permana, saat konferensi pers di Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), dikutip dari Antara, Senin, 10 April 2023.
Gerhana matahari hibrida pada 20 April 2023 mendatang, adalah gerhana ke-52 dari total 80 gerhana dalam kategori siklus soros 129.
Sebagian besar wilayah Indonesia dapat menyaksikan fenomena gerhana matahari ini. Terjadinya gerhana maksimal yang berlangsung pada 20 April 2023 pada pukul 11:16 WIB atau 12:16 WITA atau 13:16 WIT.
Baca Juga: Mudik Lebaran dengan Kendaraan Pribadi, Simak 3 Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Permana menjelaskan, gerhana matahari hibrida utamanya berupa gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari total di Indonesia. Menurutnya, fenomena gerhana matahari hibrida akan kembali menampakkan diri di Indonesia pada tahun 2042.
Permana menyebut peristiwa astronomi gerhana matahari adalah hal penting untuk dipelajari sebagai bagian dari ilmu pengetahuan atau sains. Khususnya, kata Permana, gerhana matahari total karena ketepatan posisi dan waktu bisa dihitung dengan seksama.
"Itu merupakan kesempatan untuk belajar sains, belajar matematika yang sangat unik," ujarnya.
Baca Juga: Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru Jelang Lebaran 2023, Lengkap dari Merak hingga Probolinggo
Proses pembentukan gerhana matahari hibrida
Gerhana matahari hibrida adalah peristiwa astronomi langka. Dalam satu dekade terjadi sekitar satu gerhana matahari hibrida.